PEMANFAATAN MEDIA AUDIO DALAM PEMBELAJARAN HAFALAN AL-QUR’AN
Makalah
ini disusun guna memenuhi tugas Media Pembelajaran PAI
Dosen Pengampu
: Guntur Cahyono, M.Pd.
Disusun Oleh :
Izzatin Nisa' (23010-15-0220)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017
PEMANFAATAN MEDIA AUDIO DALAM PEMBELAJARAN HAFALAN AL-QUR’AN
A.
Media Al-Qur’an Digital
Media dalam proses belajar cenderung diartikan sebagai alat-alat
grafis, photografis, memproses, dan menyusun kembali informasi fisual atau
ferbal (Azhar Arsyad, 2009 : 3).
Media al-qur’an digital merupakan salah satu produk terkini dalam
hal pemaduan konsep teknologi dan religi. Dengan bantuan teknologi, akan
memudahkan manusia untuk semakin mengenal dan mendekatkan diri pada kitab suci
umat Islam yaitu kitab al-Qur’an. Keberadaan al-Qur’an digital merupakan
perwujudan lain dari konsep al-Qur’an yang selama ini hanya tersedia dalam
bentuk catatan buku. Namun secara isi, antara kedua wujud al-Qur’an tersebut
tidak memiliki perbedaan. Media yang digunakan untuk fasilitas al-Qur’an
digital itu pun bermacam-macam. Selain dalam bentuk softwere, Al-Qur’an digital
pun dikemas melalui CD.
Dapat dikatakan bahwa al-Qur’an digital merupakan salah satu media
pembelajaran digital yang memuat beberapa pembelajaran al-Qur’an yang meliputi
bacaan al-Qur’an yang bisa memainkan suara, arti kata dalam ayat al-Qur’an,
tajwid dan lain-lain. Pemakaian media pembelajaran (al-Qur’an digital) dalam
proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa (Azhar Arsyad, 2009 : 4).
B.
Grammar Translation Method
Metode ini disebut juga gramatika-terjemah, yaitu cara menyajikan
bahan pelajaran dengan jalan menghafal aturan-aturan atau berbagai kaidah tata
bahasa asing. Jadi, peserta didik diajarakan terlebih dahulu gramatika atau
tata bahasa. Metode ini merupakan penggabungan dari metode gramatika terjemah.
Dasar pokok metode ini adalah hafalan kaidah analisis gramatika terhadap
wacana, lalu diterjemahkan ke dalam bahasa yang digunakan sebagai pengantar
pelajaran (Ulin Nuha, 2016 : 191).
Tujuan metode gramatika-terjemah adalah agar para peserta didik
pandai dalam menghafal dan memahami tata bahasa. Selain itu, juga siswa mampu
mengungkapkan ide-ide dengan menerjemahkan bahasa ibu atau bahasa-bahasa
pertama kedalam bahasa asing yang dipelajari (Ulin Nuha, 2016 : 192).
C.
Kelebihan dan Kekurangan Media Al-Qur’an Digital
Ciri utama media yaitu suara, visual dan gerak. Sehingga media
pembelajaran dikalsifikasikan menjadi tiga yaitu:
1.
Media
audio visual gerak atau diam
2.
Visual
gerak atau diam
3.
Audio
cetak (Daryanto, 2013 : 157).
Media audio visual merupakan media
yang memiliki unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan
yang lebih baik karena meliputi kedua jenis media audio (pendengaran) dan
visual (penglihatan) (Syaiful Bahri Djaramah dan Aswan Zain, 2010 : 124). Media
audio visual dibagi menjadi dua, yaitu: media audio visual gerak dan media
audio visual diam.
Media audio visual gerak merupakan
media yang meliputi penglihatan, pendengaran dan gerakan, serta menampilkan
unsur gambar yang bergerak. Jenis media yang termasuk dalam kelompok ini adalah
televisi, radio, video tape, dan film bergerak (Nana Sudjana, 1978 : 192).
Sedangkan media audio visual diam
merupakan media pembelajaran yang tidak bergerak tanpa digerakkan guru atau
siswa yang mana gambar atau adegan tidak bisa bergerak secara otomatis atau
sendiri. Contohnya adalah film rangkai suara, halaman suara dan sound slide.
(Arif Sadiman, 1996 : 57).
Berdasarkan uraian diatas, penulis
menyimpulkan bahwa media al-Qur’an digital termasuk kategori media audio visual
diam. Karena media ini bisa dilihat dan didengar atau audio visual, akan tetapi
tidak dapat bergerak sendiri tanpa ada yang menggerakkan seperti TV. Untuk itu
penulis mengambil kelebihan dan kekurangan secara umum dari media audio visual
diam. Kelebihan dan kekurangan media audio visual diam tidak jauh berbeda
dengan media proyeksi diam.
a.
Kelebihan
1)
Materi
yang sama dapat disebarkan keseluruh siswa secara bersamaaan. Karena
pemakaiannya ditampilkan menggunakan LCD (Azhar Arsyad, 2009 : 47).
2)
Budaya
partisipatif. Artinya, media audio lebih menekankan pada aspek suara yang
disampaikan kepada pendengar. Sehingga, kebanyakan dari pendengar merasa
tertarik, menyentuh perasaan dan ingin terlibat didalamnya. Keterlibatan
tersebut tampak dari reaksi spontan. Bahkan, reaksi tersebut sampai pada
gerakan fisik (Ulin Nuha, 2016 : 269).
3)
Mudah
digunakan
4)
Bisa
untuk belajar secara mandiri (Azhar Arsyad, 2009 : 154). Al-Qur’an digital
dioperasikan menggunakan komputer yang ditampilkan melalui LCD, sehingga dapat
dilihat dan dibaca oleh siswa. Selain itu ada suara yang membuat proses belajar
menjadi lebih mudah.
5)
Perhatian
siswa dapat dipusatkan
6)
Dapat
diguanakan secara klasikal maupun individu
7)
Dapat
digunakan disemua ukuran kelas
8)
Tatap
muka dengan siswa selalu terjaga
9)
Dapat
digunakan berulang-ulang
10)
Penyimpanannya
mudah. Al-Qur’an digital dapat disimpan dikomputer, flasdisk, CD,
maupun handphone.
b.
Kekurangan
1)
Untuk
pemakaian secara klasikal dibutuhkan LCD dan ditempat.
2)
Untuk
menggunakan komputer perlu diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus
tentang komputer (Azhar Arsyad, 2009 : 55).
3)
Membutuhkan
media lain untuk pemakaiannya
4)
Komunikasi
satu arah
5)
Harus
digunakan pada ruangan yang gelap (Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, 2002 :
72).
D.
Manfaat Media Al-Qur’an Digital
Secara umum manfaat media dalam proses pembelajaran adalah
memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan
lebih efektif dan efisien. Beberapa manfaat media pembelajaran adalah sebagai
berikut:
1.
Media
pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat
memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2.
Media
pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan
lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai
dengan kemampuan minatnya.
3.
Media
pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu.
4.
Media
pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang
peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya
interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui
karya wisata, kunjungan ke museum atau kebun binatang (Azhar Arsyad, 2009 : 26).
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2009.
Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
Daryanto. 2013.
Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Kustandi, Cecep dan Bambang
Sutjipto. 2002. Media Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Nuha, Ulin. 2016. Ragam Metodologi
& Media Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: Diva Press.
Sadiman, Arif.
1996. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Sudjana, Nana. 1978. Media Pengajaran. Surabaya: Pustaka
Dua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar