Minggu, 09 April 2017

Manfaat Media Audio sebagai Pembelajaran Hafalan Al Qur'an



         PEMANFAATAN MEDIA AUDIO DALAM PEMBELAJARAN HAFALAN AL-QUR’AN
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Media Pembelajaran PAI
Dosen Pengampu : Guntur Cahyono, M.Pd.

Hasil gambar untuk logo iain salatiga
 Disusun Oleh :

Izzatin Nisa'     (23010-15-0220)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
   JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017



                      PEMANFAATAN MEDIA AUDIO DALAM PEMBELAJARAN              HAFALAN AL-QUR’AN
A.    Media Al-Qur’an Digital
Media dalam proses belajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, memproses, dan menyusun kembali informasi fisual atau ferbal (Azhar Arsyad, 2009 : 3).
Media al-qur’an digital merupakan salah satu produk terkini dalam hal pemaduan konsep teknologi dan religi. Dengan bantuan teknologi, akan memudahkan manusia untuk semakin mengenal dan mendekatkan diri pada kitab suci umat Islam yaitu kitab al-Qur’an. Keberadaan al-Qur’an digital merupakan perwujudan lain dari konsep al-Qur’an yang selama ini hanya tersedia dalam bentuk catatan buku. Namun secara isi, antara kedua wujud al-Qur’an tersebut tidak memiliki perbedaan. Media yang digunakan untuk fasilitas al-Qur’an digital itu pun bermacam-macam. Selain dalam bentuk softwere, Al-Qur’an digital pun dikemas melalui CD.
Dapat dikatakan bahwa al-Qur’an digital merupakan salah satu media pembelajaran digital yang memuat beberapa pembelajaran al-Qur’an yang meliputi bacaan al-Qur’an yang bisa memainkan suara, arti kata dalam ayat al-Qur’an, tajwid dan lain-lain. Pemakaian media pembelajaran (al-Qur’an digital) dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa (Azhar Arsyad, 2009 : 4).
B.     Grammar Translation Method
Metode ini disebut juga gramatika-terjemah, yaitu cara menyajikan bahan pelajaran dengan jalan menghafal aturan-aturan atau berbagai kaidah tata bahasa asing. Jadi, peserta didik diajarakan terlebih dahulu gramatika atau tata bahasa. Metode ini merupakan penggabungan dari metode gramatika terjemah. Dasar pokok metode ini adalah hafalan kaidah analisis gramatika terhadap wacana, lalu diterjemahkan ke dalam bahasa yang digunakan sebagai pengantar pelajaran (Ulin Nuha, 2016 : 191).
Tujuan metode gramatika-terjemah adalah agar para peserta didik pandai dalam menghafal dan memahami tata bahasa. Selain itu, juga siswa mampu mengungkapkan ide-ide dengan menerjemahkan bahasa ibu atau bahasa-bahasa pertama kedalam bahasa asing yang dipelajari (Ulin Nuha, 2016 : 192).
C.    Kelebihan dan Kekurangan Media Al-Qur’an Digital
Ciri utama media yaitu suara, visual dan gerak. Sehingga media pembelajaran dikalsifikasikan menjadi tiga yaitu:
1.    Media audio visual gerak atau diam
2.    Visual gerak atau diam
3.    Audio cetak (Daryanto, 2013 : 157).
Media audio visual merupakan media yang memiliki unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis media audio (pendengaran) dan visual (penglihatan) (Syaiful Bahri Djaramah dan Aswan Zain, 2010 : 124). Media audio visual dibagi menjadi dua, yaitu: media audio visual gerak dan media audio visual diam.
Media audio visual gerak merupakan media yang meliputi penglihatan, pendengaran dan gerakan, serta menampilkan unsur gambar yang bergerak. Jenis media yang termasuk dalam kelompok ini adalah televisi, radio, video tape, dan film bergerak (Nana Sudjana, 1978 : 192).
Sedangkan media audio visual diam merupakan media pembelajaran yang tidak bergerak tanpa digerakkan guru atau siswa yang mana gambar atau adegan tidak bisa bergerak secara otomatis atau sendiri. Contohnya adalah film rangkai suara, halaman suara dan sound slide. (Arif Sadiman, 1996 : 57).
Berdasarkan uraian diatas, penulis menyimpulkan bahwa media al-Qur’an digital termasuk kategori media audio visual diam. Karena media ini bisa dilihat dan didengar atau audio visual, akan tetapi tidak dapat bergerak sendiri tanpa ada yang menggerakkan seperti TV. Untuk itu penulis mengambil kelebihan dan kekurangan secara umum dari media audio visual diam. Kelebihan dan kekurangan media audio visual diam tidak jauh berbeda dengan media proyeksi diam.
a.    Kelebihan
1)      Materi yang sama dapat disebarkan keseluruh siswa secara bersamaaan. Karena pemakaiannya ditampilkan menggunakan LCD (Azhar Arsyad, 2009 : 47).
2)      Budaya partisipatif. Artinya, media audio lebih menekankan pada aspek suara yang disampaikan kepada pendengar. Sehingga, kebanyakan dari pendengar merasa tertarik, menyentuh perasaan dan ingin terlibat didalamnya. Keterlibatan tersebut tampak dari reaksi spontan. Bahkan, reaksi tersebut sampai pada gerakan fisik (Ulin Nuha, 2016 : 269).
3)      Mudah digunakan
4)      Bisa untuk belajar secara mandiri (Azhar Arsyad, 2009 : 154). Al-Qur’an digital dioperasikan menggunakan komputer yang ditampilkan melalui LCD, sehingga dapat dilihat dan dibaca oleh siswa. Selain itu ada suara yang membuat proses belajar menjadi lebih mudah.
5)      Perhatian siswa dapat dipusatkan
6)      Dapat diguanakan secara klasikal maupun individu
7)      Dapat digunakan disemua ukuran kelas
8)      Tatap muka dengan siswa selalu terjaga
9)      Dapat digunakan berulang-ulang
10)  Penyimpanannya mudah. Al-Qur’an digital dapat disimpan dikomputer, flasdisk, CD, maupun handphone.
b.    Kekurangan
1)      Untuk pemakaian secara klasikal dibutuhkan LCD dan ditempat.
2)      Untuk menggunakan komputer perlu diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus tentang komputer (Azhar Arsyad, 2009 : 55).
3)      Membutuhkan media lain untuk pemakaiannya
4)      Komunikasi satu arah
5)      Harus digunakan pada ruangan yang gelap (Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, 2002 : 72).
D.    Manfaat Media Al-Qur’an Digital
Secara umum manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Beberapa manfaat media pembelajaran adalah sebagai berikut:
1.    Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2.    Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan minatnya.
3.    Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu.
4.    Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karya wisata, kunjungan ke museum atau kebun binatang (Azhar Arsyad, 2009 : 26).


DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
Daryanto. 2013. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Kustandi, Cecep dan Bambang Sutjipto. 2002. Media Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Nuha, Ulin. 2016. Ragam Metodologi & Media Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: Diva Press.
Sadiman, Arif. 1996. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Sudjana, Nana. 1978. Media Pengajaran. Surabaya: Pustaka Dua.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERBANDINGAN AGAMA TUGAS UTS

SEJARAH AGAMA KRISTEN DAN PAKAR AGAMA KRISTEN Makalah i ni disusun gun a memenuhi tugas Ujian Tengah Semester (UTS) Perbandingan Aga...