Rabu, 19 April 2017

PERBANDINGAN AGAMA TUGAS UTS



SEJARAH AGAMA KRISTEN DAN PAKAR AGAMA KRISTEN
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Ujian Tengah Semester (UTS) Perbandingan Agama
Dosen Pengampu : Imamul Huda, M.Pd.I

Hasil gambar untuk lambang iain salatiga

 Disusun Oleh :

1.      Nayirotul Fadhilah      (23010150216)
2.      Izzatin Nisa’                (23010150220)



FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
       JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017



KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT berkat limpahan nikmat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Perbandingan Agama yang berjudul “Sejarah Agama Kristen dan Pakar Agama Kristen”. Penulisan makalah ini disusun berdasarkan kebutuhan mahasiswa yang tidak hanya kebutuhan dalam proses pembelajaran tetapi juga diluar pembelajaran.
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan berterimakasih kepada bapak Imamul Huda, M. Pd.I. Selaku pembimbing mata kuliah Perbandingan Agama yang telah memberi banyak pengarahan dan bimbingan sehingga makalah ini dapat selesai dengan sebaik mungkin.
Sekian dari kami, kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan yang diharapkan, maka dari itu kami mohon maaf. Sekian terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


                                                                                                                                 Salatiga, 14 April 2017


Penyusun
                             








DAFTAR ISI

Judul
Kata Pengantar...................................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.......................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah..................................................................................... 1
C.     Tujuan........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A.    Sejarah Agama Kristen.............................................................................. 2
B.     Pakar Agama Kristen................................................................................ 5
C.     Aliran-aliran Agama Kristen..................................................................... 8
D.    Kitab Suci Agama Kristen........................................................................ 13
BAB III PENUTUP
Kesimpulan................................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kristen adalah agama yang telah diikuti oleh sebagian umat manusia. sesuai dengan misi yang dibawanya, agama ini bermaksud membawa umat kepada cita ketuhanan yang diinginkannya. Dengan demikian, langsung atau tidak, ia telah mengarahkan perilaku umat manusia kedalam satu kerangka atau sistem tertentu. Sistem yang dimaksud adalah pemikiran-pemikiran keagamaan atau doktrin-doktrin agamis.
Agama Kristen merupakan agama terbesar kedua setelah Islam. Agama ini dibawa oleh Yesus (Nabi Isa as.). Dalam ajarannya, Yesus memperkenalkan keesaan Tuhan, bukan mengakui dirinya sebagai tuhan anak, tuhan bapak, apalagi rohul kudus. Namun dalam perkembangannya, agama ini banyak mengalami perubahan dikarenakan kepentingan pengikut-pengikutnya yang jahil. Kejahilan, keberanian dan kebebasan pengikutnya inilah yang melahirkan ajaran-ajaran baru dalam agama Kristen.
Tidak  hanya aliran-aliran yang baru, namun  mengenai kitab suci mereka ternyata tidak autentik lagi, mereka menyususun kitab berdasarkan kepentingan tertentu. Kitab suci yang mereka susun adalah berdasarkan dokumen yang hilang. Kitab suci yang mereka pakai sekarang pada mulanya bukanlah kitab yang suci, melainkan hanya sebuah buku yang tidak bermakna.
B.    Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sejarah Agama Kristen?
2.      Siapa pakar agama Kristen?
3.      Apa saja aliran-aliran dalam agama Kristen?
4.      Apa kitab suci Agama Kristen?
C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui sejarah agama Kristen
2.      Untuk mengetahui pakar agama Krsiten
3.      Untuk mengetahui aliran-aliran dalam agama Kristen
4.      Untuk mengetahui kitab suci agama Kristen

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sejarah Agama Kristen
Kristen adalah agama yang telah diakui oleh sebagian umat manusia. sesuai dengan misi yang dibawanya, agama ini bermaksud membawa umat kepada cita ketuhanan yang diinginkannya. Dengan demikian, langsung ataupun tidak, ia telah mengarahkan perilaku umat manusia kedalam satu kerangka atau sistem tertentu. Sistem yang dimaksud adalah pemikiran-pemikiran keagamaan atau doktrin-doktrin agamis. Pada tingkat akhir, model ini akan memberikan batasan sekaligus membentuk pola-pola tertentu yang harus diikuti dan tidak terbantahkan. Demikianlah agama telah menempatkan manusia pada posisi “teratur”. Meskipun demikian tidak berarti bahwa manusia ditempatkan sebagai “pesaktian agama”.[1]
Kata Kristen merupakan berasal dari bahasa Yunani “cristos” yang berarti diurapi. Maksudnya Allah mengurapi Yesus untuk menjadi Nabi, Imam, Raja yang tiada taranya. Istilah agama Kristen adalah suatu nama untuk semua sekte-sekte agama tersebut, tanpa yang membeda-bedakan apakah Kristen Katholik atau Kristen Protestan.
Nama lain yang sering digunakan juga ialah “agama Masehi”. Karena Masehi tersebut diambil dari bahasa Ibrani “Masjiah atau Messias” yaitu sama dengan “cristos” dalam bahasa Yunani. Kata Cristosatau Messias adalah nama kehormatan dan jabatan yang menunjukkan tugas atau kewajiban yang telah dan sedang dilakukan Yesus di dunia dan di surga. Selain itu, sering juga masyarakat menyebutnya dengan “agama Nasrani”. Kata ini berasal dari kata Nazaret., nama disebuah kota di propinsi Galila, kira-kira 55 km dari Yerussalem. Menurut keterangan, di kota itulah Yesus Kristus dilahirkan.
Sebutan Nasrani dan Masehi juga ditemui dalam ayat al-Qur’an, misalnya dalam Qs. Ali Imran: 45, an-Nisa’: 157, 171-172, al-Maidah: 17, 72, 14, 18, 51, 69, 75, 82, at-Taubah: 30 dan 31, al-Baqarah: 111. 113. 135. 140 dan al-Hajj: 17.[2]
Kristen terpusat pada kehidupan seorang Yesus dari Nazareth. Beliau lahir di Palestina, mungkin sekitar 4 SM, dan tumbuh besar di Nazareth. Dia dibaptis oleh seorang nabi, Yohannes, yang menghidupkan agama ini dengan pernyataannya tentang pengadilan Tuhan yang akan datang. Pada usia awal 30-an, Yesus terkenal sebagai pengajar yang tabib yang berlangsung antara satu dan tiga tahun. Selama waktu itu, dia mengundang permusuhan dari beberapa rekan sebangsanya dan kecurigaan Romawi, yang berujung pada pada penyaliban beliau.[3]
Pemberian nama Kristen ini jelas bukan berasal dari Yesus, bukan pula dari murid-murid Yesus (Jemaat Asli) di Yerussalem, tetapi penanaman yang diberikan Paulus kepada jemaatnya di Anthiokia. Dengan demikian, dialah yang pertama kali membentuk jemaat atau Kristen.[4]
Yesus adalah sosok pencipta keajaiban yang kharismatis dan berada di dalam tradisi yang merentang jauh sehingga awal sejarah Ibrani. Para nabi dan peramal atau orang visioner (seer) yang membentuk tradisi itu menjadi perantara antara dunia sehari-hari, disatu sisi, dan dunia Roh yang melingkupi dunia sehari-hari itu disisi lain dari dunia ruh, para nabi dan peramal atau orang visioner mengambil kekuatan yang mereka gunakan untuk membantu orang sekaligus menggugat tradisi mereka. Kita akan membahas dunia Ruh ini dan bagaimana Yesus menyerap kekuatan dari sana untuk meringankan penderitaan dan merintis satu tertib sosial baru.[5]
Roh Tuhan ada di dalam diriku.
Menurut Lukas, Yesus membuka pelayanannya dengan mengutip pernyataan ini dari Yesasa seraya menambahkan, “sekarang kitab suci telah disempurnakan.”
Tertib spiritual mendominasi tradisi Alkitab tempat Yesus berada. Tradisi ini melipiti malaikat dan makhluk-makhluk ghaib lainnya, tapi terpusat pada Yahweh. Guna menekankan keunggulannya, kaum Yahudi menggambarkan tertib spiritual itu bermukim dimuka bumi, tapi ini hanyalah gambaran, dua hal ini tidak terpisah dari segi ruang dan terus menerus berinteraksi. Roh bisa dikenali. Secara berkala, Yahweh berbicara melalui para nabi, tapi manusia juga bisa berinisiatif menghubungi Yahweh. Puasa dan menyepi adalah sarana penting untuk melakukan ini. Selama penjagaan malam mereka, para pencari secara harfiah menggelamkan diri mereka kedalam roh. Fakta penting untuk memahami karir historis Yesus adalah bahwa dia persis berada di dalam tradisi para mediator yang sudah dipenuhi Roh ini. Yohanes, yang membaptis Yesus, adalah penghulu langsungnya dalam tradisi ini.[6]
Dengan Roh Tuhan aku mengusir para iblis
Kaum Yahudi menerima secara penuh betapa unggulnya roh dibandingkan alam. Sosok-sosok yang dipenuhi Roh sebagaimana ada didalam Alkitab adalah sosok-sosok yang memiliki kekuatan. Mengatakan bahwa mereka itu kharismatis sama dengan mengatakan mereka  memiliki kekuatan untuk menarik perhatian orang. Akan tetapi, alasan mereka menarik perhatian adalah kekuatan luar biasa yang mereka miliki vis-à-vis alam. Alkitab berulang kali menggambarkan mereka “dipenuhi dengan kekuatan Roh.” Mereka menyembuhkan penyakit, mengusir iblis, dan kadang menghalau badai, membelah air, dan membangkitkan kembali orang mati. Injil menisbahkan kekuatan-kekuatan ini kepada Yesus.
Datanglah kerajaan-Mu ke bumi
Secara politik, posisi orang Yahudi dimasa hidup Yesus adalah posisi terpingkirkan. Mereka menghamba kepada Roma selama sebagian besar abad dan bersamaan dengan hilangnya kemerdekaan mereka, mengalami penderitaan yang hampir tak tertangguhkan.[7]
Kedalam kancah politik inilah Yesus memperkenalkan perubahan. Tidak seperti orang Esensi, Yesus membumi di dunia. Tidak seperti pendukung pemberontakan bersenjata, Yesus mendakwahkan perdamaian dan mendorong untuk mencintai bahkan pihak musuh. Yesus lebih dekat ke orang Farisi karena perbedaan diantara mereka hanyalah dari segi penekanan. Orang Farisi menkankan kekudusan Yahweh, sementara Yesus menekankan kasih sayang Yahweh.[8]
Gerakan kekristenban pertama kali terjadi dalam agama Judaisme. Seperti semua agama yang mengikuti sejarahnya sampai ke pribadi para pendiriya, agama ini berkembang dari awal yang sangat kecil, namun doktrinnya begitu alami, dimana jika didukung dengan keadaan yang baik, maka ajarannya itu akan berhasil menyebar ke luar umat penganut Judaisme, yaitu kepada seluruh umat manusia dibelahan dunia.[9]
B.     Pakar Agama Kristen
1.    Paulus
Paulus adalah seorang Yahudi dari Tarsus, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin. Dalam pendiriannya terhadap kitab Taurat, Paulus adalah seorang Farisi, yang terkenal Ortodoks dan fundamentalis.[10]
Paulus adalah seorang rasul yang mempunyai peranan besar dalam penyiaran agama Kristen. Ia berasal dari Tarsus di Sisilia, tapi juga orang Yahudi sebagimana halnya Petrus. Dalam sejarah hidupnya disebutkan bahwa ia menyiarkan agama Kristen karena mendapat wahyu dari Tuhan, sekalipun ia bukan murid Yesus dan belum pernah berjumpa dengan Yesus. Paulus bekerja sampai ke Yunani dan Eropa. Ia bekerja dikota-kota provinsi dan membentuk jemaat gereja. Ajaran Paulus yang di anggap baru ialah anggapan bahwa Yesus adalah Kristus atau Tuhan. Paulus meninggal dunia dalam tahun yang sama dengan Petrus, yaitu 67 M, kedua-duanya di Roma.[11]
Ketika paulus tiba di Roma, ia dalam keadaan dirantai. Kisah para Rasul pada bagian penutupannya menyatakan bahwa akhirnya Paulus mendapat kelonggaran untuk menjadi tahanan rumah di sebuah rumah sewaan. Disana ia dapat menerima tamu dan mengajar mereka.[12]
Pernyataan berikutnya yang cukup menggoda adalah siapa yang mengangkat Paulus menjadi Rasul? Allahkah? Yesuskah? Atau, para jemaat awal dari Yerussalem? Atau, Paulus sendiri yang meproklamasikan diri sebagai Rasul? Jelas bukan jemaat awal di Yerussalem yang mengangkat Paulus sebagai Rasul, karena mereka korban pembantaian Paulus. Jelas bukan pula Yesus, karena Yesus belum pernah bertemu muka secara langsung dengan Paulus semasa hidup-Nya. Pengakuan sepihak Paulus sebagai Rasul adalah benar-benar pertnyataan pribadi Paulus, bukan nubuat, bukan pula gelaran dari jemaat awal di Yerussalem.[13]
Michel H. Hart, seorang ilmuan terkemuka Amerika Serikat, secara lugas mengatakan bahwa Pauslah yang sesungguhnya pendiri agama Kristen. Paulus dianggap bertanggung jawab atas keseluruhan ajaran teologis Kristen. Pauslah yang mendirikan jemaat Kristen yang berbeda dengan jemaat awal di Yerussalem. Dia pula yang merumuskan dasar keyakinan Kristen dan yang menulis sebagian isi kitab Perjanjian Baru adalah karangan Paulus, maka secara keseluruhan ajaran Kristen bersumber dari ajaran Paulus.[14]
2.    Yustinus Martir
Filosuf muda itu berjalan-jalan sepanjang pantai, dengan pikirannya yang aktif, selalu aktif mencari kebenaran baru. Ketika berjalan-jalan, ia bertemu dengan seorang Kristen. Yustinus tersentak melihat wibawa dan kerendahan hati orang tersebut. Orang itu mengutip nubuat Yahudi yang menunjukkan bahwa cara-cara orang Kristen itulah yang benar, dan Yesus adakah pernyataan Allah yang sesungguhnya.
Peristiwa itulah yang menjadi titik balik Yustinus. Dengan merenungkan tulisan-tulisan Taurat, membaca injil dan surat-surat Paulus, maka ia pun menjadi orang Kristen sejati. Selama sisa hidupnya, lebih kurang tiga puluh tahun lamanya, ia mengadakan perjalannan, melakukan pekabaran Injil dan menulis.
Dalam banyak hal, kehidupan Yustinus mirip dengan kehidupan Paulus. Rasul ini adalah orang Yahudi (Tarsus), sedangkan Yustinus adalah orang bukan Yahudi  (Sikhem kuno). Keduanya terpelajar dan tangguh beragumentasi  untuk meyakinkan orang-orang Yahudi dan bukan Yahudi akan kebenaran Kristus. Keduanya mati syahid di Roma karena keyakinan mereka.[15]
3.    Augustinus
Aurelius Augustinus, yang lebih dikenal sebagai Augustinus. Lahir pada tahun 354, di Tagaste, ibunya bernama Monica adalah seorang Kristen yang saleh. Ayahnya bernama Patricus, seorang kafir, pejabat Romawi.[16]
Walau Augustinus sudah cukup dalam menjalani hidupnya sebagai biarawan, namun reputasinya sebagai seorang Kristen yang cerdas menyebar. Pada tahun 391 ia didesak untuk ditahbiskan menjadi imam. Ia menjadi uskup disebuah kota bernama  Hippo di Afrika Utara pada tahun 395. Augustinus tidak hanya menentang ajaran sesat, ia juga menulis perjalanan rohaninya sendiri dalam bukunya Confessions, yang boleh jadi merupakan autobiografi pertama.
Karena ajaran Augustinus sudah begitu mendasar bagi kekeristenan, kita tidak menyadari orisininya ia pada masanya. Pemikiran telah meresap sampai pada para teolog Katholik dan Protestan. Luther dan Calvin acapkali menyitirnya, mereka menyukai tekanannya pada rahmat Allah dan ketidak mampuan manusia untuk menyelamatkan dirinya sendiri.[17]
C.    Aliran-aliran Agama Kristen
Tiga aliran utama dalam agama Kristen yaitu: Katholik Roma, Ortodoks Timur, dan Protestan.
1.    Katholik Roma
Kata Khatolik yaitu berasal dari bahasa Yunani “Katholikos” yang berarti ajaran yang tersebar keseluruh dunia atau dapat diterima diseluruh dunia. Bisa juga berarti nama dari ajaran gereja yang berarti nama dari ajaran gereja yang benar atau kepercayaan Ortodoks sebagai lawan dari ajaran-ajaran (bid’ah). Bila dikaitkan dengan gereja bisa berati: perkembangan gereja itu merupakan pertanda kebenaran ajaran para Rasul selain bahwa gereja bersifat “universal”.[18]
Hingga 13 M, Gereja berjuang melawan persekusi kerajaan Romawi . tahun itu, Kristen diakui secara hukum dan mendapatkan hak-hak yang setara dengan agama-agama lain di Kerajaan Romawi. Sebelum abad berakhir, tepatnya pada 380 M, Kristen menjadi agama resmi kerajaan Roamawi. Terlepas dari beberapa perpecahan kecil, Kristen tetap menjadi satu lembaga tunggal hingga 1054. Namun pada saat itulah Kristen terbagi menjadi Gereja Ortodoks Timur dan Gereja Katholik Roma.[19]
Konsep Gereja sebagai Otoritas pada akhirnya membuahkan doktrin “Paus tidak dapat bersalah”. Setiap bangsa memiliki penguasannya, apakah itu perdana menteri, raja, atau presiden. Kepala gereja didunia adalah Paus, penerus bagi Santo Petrus didalam keuskupan Roma. Doktrin “Paus tidak dapat bersalah” menyatakan bahwa apabila Paus sudah berbicara secara resmi mengenai masalah-masalah keimanan dan moral, Tuhan akan mlindungi Paus dari kesalahan.[20]
Gereja juga mengakui bahwasannya tujuan meisah bukan hanya penyelamat bagi yang lemah, tapi juga harus tampil sebagai sosok pemimpin yang kuat, militant dan berkuasa. Sejak saat itu hingga seterusnya, pendiri agama Kristen bukanlah  Yesus Kristus yang ada sejak abad pertama, melainkan Paulus dan Konstantain yang Agung, yang pada abad ke empat meletakkan dasar-dasar teologis sekaligus mendirikan bangunan agama Kristen yang kita kenal sampai saat ini. Eusbius juga yakin pada Konstantin yang berlagak setengah dewa dan dia juga percaya bahwa Konstantin benar-benar Rasul ketiga belas.[21]
Konstantin sendiri baru dibaptis menjelang kematiannya tahun 337 M. sebelumnya dia menginginkan agar dapat dibaptis disungai Jordan, tetapi kondisinya tidak memungkinkan, niat itu kemudian diurungkan. Untuk acara pembaptisan tersebut dia melepaskan jubah kerajaannya yang berwarna ungu dan mengenakan pakaian putih sebagai lambang orang baru.
Ada juga anggapan bahwa peran Konstantin besar Paulus sehingga Konstantin pun dianggap sebagai pendiri agama Kristen. Karena itu, dapat dikatakan bahwa Paulus sebagai pendiri agama Kristen, sedangkan Konstantin pendiri agama Katholik. Peran Konstantin dalam evolusi tahap kedua dari ajaran Kristen ditunjukkabn dengan perubahan-perubahan besar dan fundamental sebagai berikut:[22]
a.    Keberhasilan dan kesuksesan Konstantin medirikan agama Katholik yang merupakan fusi (gabungan) dari agama Kristen Paulus dengan paganisme Romawi, yaitu Sol Invictus dan Mitharaisme.
b.    Konstantin mengubah hari besar Kristen dari sabtu menjadi minggu.
c.    Kontantin mengubah perayaan Natal, dari tanggal 6 Januari menjadi tanggal 25 Desember.
d.   Konstantin membuat dan menetapkan Injil Perjanjian baru umat Katholik. Hal itu dimulai dengan menulis dan menyeleksi penulisan sejarah Yesus sesuai dengan arahnya. Hasilnya adalah kitab suci Injil Perjanjian Baru. Saat yang sama, ia memusnahkan naskah-naskah lain yang tidak sejalan dengan perjan jian Baru versi Konstantin.
e.    Konstantin menyelenggarakan Konsili Nicea yang telah melahirkan doktrin Trinitas, menetapkan Yesus sebagai anak Allah, Putra Tuhan, yang sehakikat dengan Tuhan Bapa.
f.     Konstantin mendirikan imperium Katholik lewat institusi Kepausan.
g.    Kesuksesan Konstantin mengupas faksi-faksi lain dalam Kristen yang tidak sesuai ajaran pokok-pokok, ajaran yang telah ditetapkannya, misalnya pengikut Arius dan pengikut Barnabas (yang tetap berpegang pada injil Barnabas).
h.    Konstantin memindahkan pusat kekaisaran ke Romawi Timur dengan ibukota Konstantinopel sekaligus menyatukannya dnegan Romawi Barat dalam satu imperium besar Romawi.[23]
Sepuluh perintah Allah dalam gama Katholik merupakan inti dari ajaran Tuhan yang pernah diterima Isa dibukit Sinai yang termaktub dalam Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Adapun rumusan sepuluh perintah Allah yang sering biasa dikenal dengan Ten Commandement menurut Gereja Katholik sendiri adalah sebagai berikut:
a.    Janganlah memuja berhala berbaktilah kepada-Ku saja, dan cintailah aku dari segala sesuatu;
b.    Jangan menyebut nama Allah, Tuhanmu tidak dnegan hormat;
c.    Kuduskanlah hari Tuhan;
d.   Hormatilah ibu bapakmu;
e.    Jangan membunuh;
f.     Jangan membuat cabul;
g.    Jangan mencuri;
h.    Jangan bersaksi dusta terhadap sesamamu manusia secara tidak adil;
i.      Jangn ingin akan milik sesamamu manusia secara tidak adil.[24]
2.    Ortodoks Timur
Gereja Ortodoks Timur terpisah secara resmi dengan Gereja Romawi pada tahun 1054 M. Setiap pihak saling menyalahkan atas perpecahan ini. Karena sudah lama sama-sama selama lebih dari separo sejarah mereka, keduanya memiliki banyak persamaan daripada perbedaan. Mereka menghormati sekremen-sekremen yang sama dan memiliki niatan yang sama terkait Otoritas pengajar meskipun ada dua perbedaan. Perbedaan pertama terkait jumlah. Gereja Timur memandang lebih sedikit masalah untuk ditentang. Hanya masalah yang disebut dalam kitab suci yang perlu dihadapi, dan hanya tujuh kali di dalam tujuan Dewan Oikumenis. Jadi, disatu sisi Gereja Katholik Roma memandang positif pernyataan-pernyataan Yesus dalam bentuk cerita (mengenai api penyucian, pengampunan dosa, mengandungnya bunda Maria dengan tanpa dosa, asumsi mengenai sosok bunda Maria, dan yang serupa). Gereja Katholik menganggap pernyataan-pernyataan itu sebagai “perkembangan” doktrin. Di sisi lain, Gereja Ortodoks Timur pernyataan-pernyataan itu  sebagai “tambahan” yang boleh saja didorong oleh umat Nasrani, tapi bukan lantas menjadi kewajiban.[25]
Selain perbedaan mengenai jumlah dogma yang dianggap pas, kedua Gereja ini berbeda dari segi pembentukan dogma-dogma tersebut. Kita telah melihat bahwa Gereja Roma berpendapat bahwa dogma-dogma itu pada hakikatnya disampaikan melalui Paus. Sementara itu, karena tidak memiliki Paus, Gereja Timur beranggapan bahwa kebenaran dari Tuhan diungkapkan melalui kesadaran Gereja, satu frasa yang merujuk pada consensus atau kesepakatan Kristen consensus ini perlu difokuskan dan itulah tugas dewan atau konsilli. Tujuh kali semuanya sebelum perpecahan Timur atau Barat para uskup Gereja secara keseluruhan berkumpul didalam konsili Oikumenis dimana Roh Kudus melindungi putusan kolektif mereka dari kesalahan. Namun dari sudut pandang Timur, pemikiran umat Kristen secara jumlah yang (pada hakikatnya) dilindungi oleh Roh Kudus dari kesalahan. Sebab, para uskup sekedar melaporkan kepada konsili mengenai pandangan-pandangan dari jemaat mereka.[26]
Gereja Timur aktif mendorong anggota-anggotanya untuk mengambil inisiatif menuju kehidupan mistik. Dari masa-masa sangat awal ketika gurun-gurun pasir didekat Antioch dan Alexandria dipenuhi para pertapa yang mencari pencerahan, upaya mistik menempati posisi lebih menonjol dalam hidup. Saat dunia supranatural bersinggungan dengan dunia inderawi secara menyeluruh, umat Nasarni secara umum harus menjadikan perkembangan kemampuan untuk mengalami secara ekstansi keagungan dari kehadiran batiniah Tuhan sebagai bagian dari kehidupan mereka.[27]
Selama kepercayaan terus menyalakan api devosi dan komitmen serta perasaan kehadiran ilahi, kita dapat merasa pasti bahwa kepercayaan semacam itu adalah Ortodoks. Dalam mengikuti dan meneladan Yesus, orang-orang Kristen mengenal dia dan percaya kepada-Nya secara benar.[28]
3.    Protestan
Protestan adalah sebuah madzhab dalam agama Kristen. Madzhab atau dominasi ini muncul setelah protes Martin Luther pada 1517 dengan 95 dalilnya. Kata protestan sendiri diaplikasikan kepada umat Kristen yang menolak ajaran maupun otoritas Gereja Katholik.[29]
Reformasi bermula dari seorang tokoh bernama Marthin Luther (1483-1546). Luther sebagai seorang rahib sekaligus seorang doktor teologi yang memiliki kecerdasan berpikir tentu tidak seperti orang kebanyakan, yang menerima begitu saja semua apa yang dikatakan Paus di Roma.[30]
Sebab musabab yang membuahkan perpisahan didalam tubuh Katholik pada abad ke-16, perpisahan yang melahirkan Protestanisme, bersifat rumit dan masih menjadi perdebatan. Ekonomi, politik, nasionalisme, individualisme Renaissance, dan meningkatnya perhatian terhadap penyalahgunaan gerejawi, semuanya diperhitungkan sebagai faktor, tapi sebab dasarnya adalah konsepsi baru mengeani Kristen muncul. Dua ciri utamanya adalah pembenaran karena iman dan prinsip Protestan.[31]
Pemberhalaan tidaklah terbatas pada penyembahan berhala. Melainkan, bisa mencakup tindakan kita memberikan kehidupan kita pertama-tama dan terutama kepada sesuatu didunia fana. Ini karena segala sesuatu didunia fana itu terbatas. Artinya, berhala tidak bisa membalas investasi tak terbatas yang ditanamkan kepada diri mereka. Ini tampak jelas jika dinyatakan secara abstrak, tetapi tetap tidak menghalangi orang menjadi “pabrik berhala” sejati, sebagaimana dikatakan Luther. Di masa-masa Alkitab, pabrik ini memproduksi sapi emas dan patung berhala. Namun saat ini, berhala-berhala yang dihasilkan pabrik ini adalah seperti seks atau kesuksesan, diri sendiri, atau ideologi.
Agama tidaklah kebal dari pemberhalaan. Umat protestan menganggap dogma tidak bisa bersalahnya Paus bila berbicara soal moral atau ajaran Kristen sebagai pemberhalaan. Sebab, dogma ini menjadikan kebal kritik opini-opini yang karena disalurkan lewat pikiran manusia, sebetulnya tidak pernah sepenuhnya bisa lepas dari keterbatasan dan kekeliruan. Pemberhalaan utama Protestan adalah pemujaan Alkitab secara berlebihan sehingga dianggap sebagai benda suci pengganti Allah.[32]
D.    Kitab Suci Agama Kristen
Agama Kristen mengakui bahwa mereka juga mempunyai kitab suci yang sebagaimana diyakini sebagai sumber atau pandangan hidup mereka. Kitab suci agama Kristen yaitu “Kitab Injil” atau “Bibel” yang terdiri dari Pejanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Kata Bible berasal dari bahasa Yunai (greek) yang diserap kedalam beberapa bahasa dunia melalui bahasa Latin atau Perancis. Kata ini merupakan bentuk plural dari kata biblion atau biblos yang berarti buku. Maka lain dari kata bible adalah buku yang mempunyai otoritas atau karya sastra yang unggul, batu kecil yang suci atau penggiling batu. Sedangkan Bible (dengan ‘B’ besar) berarti buku yang berisi catatan atau tulisan suci dari agama-agama.[33]
Sedangkan Alkitab merupkan bahasa Arab yang berarti catatan atau sesuatu yang ditulis. Karena yang digunakan untuk menunjukkan catatan suci maka Alkitab berarti juga “buku yang terpenting” , karena isinya wahyu ilahi. Alkitab berarti juga kitab suci. Dalam agama Kristen Alkitab juga berarti sabda Allah (ahli kitab) dalam pengertian umumnya, tetapi sebagai agama sabda Allah yang pribadi dalam Yesus.
Orang Kristen serti bertanya: “Dalam al-Qur’an tersebut bahwa orang Islam mesti percaya kepada nabi-nabi Adam, Ibrahim, Musa, dan juga Isa”. Apa sebab kamu tidak mau turut kita punya Injil? Apabila orang Islam menjawab Injil yang ada sekarang ini sudah tidak suci dari perbuatan-perbuatan manusia, orang Masehi tidak mau ambil keterangan-keterangan yang berasas al-Qur’an.[34]
The Bible bukan merupakan buku tunggal tapi merupakan koleksi dari sejumlah buku dan surat. Bible dibagi dua bagian utama. Pagian pertama merupakan bagiaan terbesar disebut “The Old Testaamet” yang menghimpun beberapa peristiwa sebelum dan sampai Yesus Kristus lahir. Bagian kedua merupakan bagian terkecil disebut “The New Testament” yang merekam kehidupan dan pengajaran Yesus dan murid-murid atau Rasulnya.[35]
1.    Perjanjian Lama (PL)
Istilah Pejanjian Lama adalah nama yang diberikan oleh umat Kristen pada kitab Yahudi sebelum kedatangan Yesus (kitabnya sendiri tak pernah menyebut dirinya Perjanjian Lama.[36] Agama Kristen lahir ditengah-tengah bangsa dan agama Yahudi. Orang-orang Kristen meskipun tidak sepenuhnya mengikuti ajaran Taurat, kitab bangsa Yahudi, namun mereka mengikuti sebagai sumber agamanya. Hal ini menjadikan hubungan Kristen dengan Yahudi memperlihatkan dua corak, continuity dan discontinuity. Continuity karena Isa adalah adalah putra Yahudi. Sedangkan discontinuity karena banyak dari ajaran terutama dalam hukum dan ketuhanan tidak sejalan lagi dengan Taurat.[37]
Masa penulisannya menghabiskan waktu lebih dari sembilan abad, dimulai dari abad XI SM. Perjanjian Lama dalam bahasa aslinya ditulis dengan bahasa Ibrani dan bahasa Arami. Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani, satu-satunya kitab yang mereka miliki, disebut Sabtuaginta dan Septante yang berarti 70 atau atau 72 orang yang biasanya dilambangkan dengan LXX.[38]
Perjanjian Lama terdapat bagian-bagian kitab suci yang tidak termasuk kitab suci sehingga dihilangkan oeh kalangan Protestan., diantaranya adalah kitab Yudith, Tobit, Makabe I, Makabe II, Kebijaksanaan, Putra Sirakh, Barukh, Yaremia, Esther, Daniel. Kitab Apokrib yang tidak diakui sebagai Injil resmi, baik oleh Katholik maupun Protestan, adalah kitab Esra I, Makabe III,  Makabe IV, dan Mazmur-mazmur Salomo.[39]
Perjanjian lama terdiri dari 39 kitab dan satu surat (surat Amthal Sulaiman) dengan rincian sebagai berikut: Kitab sejarah ialah kitab musa yaitu Kejadian, Keluaran, Imamad, Bilangan dan Ulangan, dan kitab kisah para Rasul dan mulai Yosua sampai Ester, 12 kitab Profetis yaitu mulai dari Hosea sampai Molekhi, dan 13 kitab puisi-puisi keagamaaan dan kasusastraan mengenai kebijaksanaandan mulai Ayub sampai Syi’rul Asyar.
2.    Perjanjian Baru
Perjanjian baru merupakan hasil kreasi seelah masa Yesus, yaitu mulai abad 11 M. ketika gereja Kristen mulai mengumpulkan catatan-cataatn dokumenter mengenai dunianya yang akan dijalankan PB antara Alah dan manusi. Fase ini ditandai dengan masa pemisahan Kristen dari agama Yahudi dan Yahudi-Kristen.[40]
Injil Perjanjian Baru ditulis dalam kurun waktu yang sangat panjang, kurang lebih 300 tahun setelah wafatnya Yesus.[41] Empat injil kronik itulah yang dipercaya sebagai injil yang paling benar-benar Injil yang ada sebelumnya dengan sendirinya ditolak. Adapun empat injil tersebut adalah Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes.[42]
a.       Markus
Injil Markus merupakan injil yang paling tua dibandingkan dengan injil lainnya. Ia merupakan orang yang pertama yang memberi kerangka informasi mengenai Yesus. Penulis Injil ini adalah Yohanes yang bergelar Markus (Yohanes Markus).
Selama tinggal di Mesir, ia sering berkunjung ke Roma dan berteman dengan Petrus dan sebagai kolektor khutbahnya (1 Ptr: 15: 13). Di Roma itulah ia menulis Injil atas permintaan jemaah Roma. Dari latar belakangnya, maka Injil ini ditulis bukan bagi orang-orang Yahudi tapi non Yahudi.  Injil ditulis antara tahun 55-60 M dalam bahasa Yunani yang sumber pokoknya adalah khtbah-khutbah di Kaesarea dan pengajaran Petrus. Dalam Injilnya, ia menekankan pribadi Kristus sebagai hamba Tuhan, Anak Manusia (Mrk. 8 : 27-31), Nabi (Mrk. 6 : 4), dan Messiah  (Mrk. 8 : 2) serta ia tidak mengakui ketuhanannya, meskipun ia juga memperkenalkan Yesus sebagai Anak Allah (Mrk. 1 :1).[43]
b.      Matius
Penulis injil ini adalah Rasul Matius, salah seorang dari 12 murid Isa. Matius merupakan murid Isa yang giat melakukan misi setelah Isa naik ke langit. Ia menghabiskan hidupnya ditengah-tengah masyarakat Yahudi, sehingga ia pun menulis Injilnya dalam bahasa mereka, yakni Ibrani atau Syria (dimana ia pernah tinggal).
Mengenai kapan Injil ini ditulis, para ahli berbeda pendapat. Tetapi terdapat yang popular adalah bahwa Injil ini ditulis setelah hancurnya Yerussalem (Baitul Maqdis) dan setelah Injil Markus atau sekitar tahun 70 M. sumber Injil Markus dan Lukas serta sekumpulan cerita dari mulut ke mulut yang sampai ke Matius. Dalam Injil ini, Isa ditekankan sebagai Raja dan dipanggil dengan sebutan “Tuan” (Mat. 5-6), anak manusia, dan mesias (Mat: 16 : 15-17).[44]
c.       Lukas
Injil Sinoptis ketiga adalah Injil Lukas.  Menurut pendapat umum, ia adalah seorang dokter yang selalu menyertai Petrus. Ia lahir di Antiokia, bukan dari kalangan Yahudi bukan termasuk dalam 12 murid Isa.
Lukas menulis Injilnya sekitar tahun 80-90 M, sekitar satu dasawarsa setelah hancurnya Yerussalem. Ia menulis Injilnya dalam bahasa Yunani. Dalam menulis Injilnya, Lukas menjadikan Markus sebagai dasarnya dan sumber lain yang disebut dengan sumber Q. dalam Injil ini, Yesus, disamping disebut sebagai anak manusia, Mesias dari Allah (Luk. 9: 20) juga sebagai Tuhan dan juru selamat.[45]
d.      Yohanes
Rangkaian keempat dari PB adalah Injil Yohanes. Dibandingkan dengan Injil Sinoptik lainnya, Injil ini ditulis paling akhir, namun menempati posisi paling penting dalam keimanan Kristen. Sebab dalam injil inilah menurut pengakuan Kristen, terdapat pernyataan mengenai kethuhanan Isa yang tidak dijumpai dalam Injil sebelumnya. Karena perbedaan ini, ada yang berpendapat bahwa penulis Injil Yohanes ini tidak mengenal Injil Sinoptik dan surat-surat Paulus.[46]




BAB III
PENUTUP

Kesimpulan:
Kristen terpusat pada kehidupan seorang Yesus dari Nazareth. Beliau lahir di Palestina, mungkin sekitar 4 SM, dan tumbuh besar di Nazareth. Dia dibaptis oleh seorang nabi, Yohannes. Pemberian nama Kristen ini jelas bukan berasal dari Yesus, bukan pula dari murid-murid Yesus di Yerussalem, tetapi penanaman yang diberikan Paulus kepada jemaatnya di Anthiokia.
Agama Kristen itu mempunyai banyak pakar tokoh seperti Paulus, Yustinus Martir, Augustinus dan masih banyak lagi. Paulus adalah seorang tokoh dari bangsa Israel. Ia seorang rasul yang mempunyai peranan besar dalam penyiaran agama Kristen. Sedangkan Yustinus Martir kehidupannya seperti Paulus keduanya Ia mati syahid. Sedangkan Augustinus ia adalah seorang biarawan.
Agama Kristen mempunyai tiga aliran dalam beragama. yaitu terdiri dari Katholik Roma, Ortodoks Timur, dan Protestan. Yang ketiga-tiganya mempunyai banyak persamaan dan perbedaan, dan disetiap aliran mempunyai tokoh tersendiri-sendiri.
Agama Kristen juga mempunyai suci yang mana dijadikan sebagai pedoman hidup orang-orang Kristen. Nama kitab Agana Kristen sendiri yaitu kitab Injil atau Bible. Bible tersebut dibagi menjadi dua bagian yaitu Perjanjian Lama (PL), dan Perjanjian Baru (PB). Dalam Perjanjian Baru itu mempunyai empat kitab Injil, diantaranya: Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes.



[1]Ajat sudrajat, Etika Protestan dan Kapitalisme Barat Relevansinya dengan Islam Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), hlm. 13.
[2]Jirhanudin, Perbandingan Agama, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm. 105-106.
[3]Huston Smith, Agama-agama Manusia Edisi Bergambar, (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2015), hlm. 355.
[4]Ananias, Revolusi Kristen, (Yogyakarta: Gelanggang, 2008), hlm. 69-70
[5]Ibid., hlm. 355-356.
[6]Ibid., hlm. 356.
[7]Ibid., hlm. 357.
[8]Ibid., hlm. 358-359.
[9]Allan Menzies, Sejarah Agama-agama, ( Yogyakarta: Grup Relasi Inti Media, 2014), hlm. 471.
[10]Ananias, Op. Cit., hlm. 58.
[11]Djam’annuri, Agama Kita: Prespektif Sejarah Agama-Agama, (Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2002), hlm. 81.
[12]Kenneth Curtis, dkk, 100 peristiwa penting dalam sejarah Kristen, Tearjamah, (Jakarta: Gunung Mulia), hlm. 1.
[13]Ananias, Op. Cit., hlm. 58.
[14]Ibid., hlm. 70.
[15]Kenneth Curtis, Op. Cit., hlm. 5.
[16]Ibid., hlm. 26.
[17]Ibid., hlm. 27.
[18]Mudjahid Abdul Manaf, Sejarah Agama-agama, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 95.
[19]Huston Smith, Op. Cit., hlm. 386.
[20]Ibid., hlm. 388.
[21] Ananias, Op. Cit., hlm. 259-260.
[22]Ibid., hlm. 260.
[23]Ibid., hlm. 260-261.
[24]Abdullah Ali, Agama dalam Ilmu Perbandingan, (Bandung: Nuansa Aulia, 2007), hlm. 134.
[25]Huston Smith, Op. Cit., hlm. 392.
[26]Ibid., hlm. 393.
[27]Ibid., hlm. 295.
[28]Paul F. Knitter, Menggugat Arogansi, Kekristenan, (Yogyakarta: Kansius, 2005,), hlm. 135.
[29]Nina Karina Setyo Andayani dan Retno Sasingkowati, History Of The World Sejarah Dunia Kuno dan Modern, (Yogyakarta: Indoliterasi, 2015), hlm. 25.
[30]Ajat Sudrajat, Op. Cit., hlm. 14.
[31]Huston Smith, Op. Cit., hlm. 396.
[32]Ibid., hlm. 397-398.
[33]Waryono Abdul Ghafur, Kristologi Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006), hlm. 75.
[34]M. Natsir, Islam dan Kristen di Indonesia, (Jakarta: Media Da’wah, 1983), hlm. 18.
[35]Ibid., hlm. 76.
[36]Ananias, Op. Cit., hlm. 10.
[37]Waryono Abdul Ghafur, Op. Cit., hlm. 77.
[38]Ibid., hlm. 78.
[39]Ananias, Op. Cit., hlm. 9-10.
[40]Waryono Abdul Ghafur, Op. Cit., hlm. 81.
[41]Ananias, Op. Cit., hlm. 8.
[42]Waryono Abdul Ghafur, Op. Cit., hlm. 85.
[43]Ibid., hlm. 85-86.
[44]Ibid., hlm. 87-88.
[45]Ibid., hlm. 88.
[46]Ibid., hlm. 88-89.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Abdullah. 2007. Agama dalam Ilmu Perbandingan. Bandung: Nuansa Aulia. 
Ananias. 2008. Revolusi Kristen. Yogyakarta: Gelanggang.
Andayani Setyo, Karina Nina dan Sasongkowati, Retno. 2015. History Of The World Sejarah Dunia Kuno dan Modern. Yogyakarta: Indoliterasi.
Curtis, A. Kenneth, dkk. 2012. 100 Peristiwa Penting dalam Sejarah Kristen, Tarjamah. Jakarta: Gunung Mulia.
Djam’annuri.2002 Agama Kita: Prespektif Sejarah Agama-agama. Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta.
Ghafur, Waryono Abdul. 2006. Kristologi Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Jirhanudin. 2010. Perbandingan Agama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Knitter, Paul F. 2005. Menggugat Arogansi Kekristenan. Yogyakarta: Kansius.
Manaf, Mudjahid Abdul. 1996. Sejarah Agama-agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Menzies, Allan. 2014. Sejarah Agama-agama. Yogyakarta: Grup Relasi Inti Media.
Natsir, M. 1983. Islam dan Kristen di Indonesia. Jakarta: Media Da’wah.
Smith, Huston. 2015. Agama-agama Manusia Edisi Bergambar. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Sudrajat, Ajat. 1994. Etika Protestan dan Kapitalisme Barat Relefansinya dengan Islam Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERBANDINGAN AGAMA TUGAS UTS

SEJARAH AGAMA KRISTEN DAN PAKAR AGAMA KRISTEN Makalah i ni disusun gun a memenuhi tugas Ujian Tengah Semester (UTS) Perbandingan Aga...